Tuesday, July 17, 2012

Daur Hidup Produk

By
Perencanaan produk tidak lepas dari kegiatan pemasaran. Setiap produk, biasanya memiliki usia yang terbatas, artinya pada saat tertentu sebuah produk sudah kurang diminati lagi di pasar, digantikan dengan produk lain yang lebih baik.

Keputusan produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan memmiliki dampak yang luas pada seluruh fungsi operasi. Kehidupan produk terbagi atas empat fase, yaitu perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Fase tersebut sering kai dinamakan siklus hidup produk.

Daur Hidup Produk mungkin berumur beberapa hari, minggu, bulan, tahun atau bahwan dasa warsa.  Tugas manajer operasi yaitu mendesain sebuah sistem yang membantu mengenalkan produk baru dengan sukses. Setelah itu manajer operasi harus siap mengembangkan strategi untuk produk baru dan produk yang sudah ada.

Pengujian berkala produk sangat perlu untuk dilakukan, karena strategi berubah sejalan dengan perubahan produk melintasi siklus hidupnya. Strategi produk yang berhasil mengharuskan penetapan strategi terbaik untuk setiap produk berdasarkan posisinya pada siklus hidup.

Tahapan daur hidup produk digambarkan sebagai berikut:
 
Gambar 1. Daur hidup produk

Keterangan:
1.    Tahap perkenalan (introduction)
Peluncuran produk pada tahap ini bertujuan untuk menarik konsumen dengan cara menjaga kualitas disertai dengan pemasaran yang intensif.  Produk masih disesuaikan dengan pasar, pada kondisi ini dimungkinkan pengeluaran-pengeluaran untuk (1) penelitian, (2) pengembangan produk, (3) modifikasi dan perbaikan proses, dan (4) pengembangan pemasok. Manajer operasi masih mencari-cari teknik manufaktur yang terbaik. Pada tahap ini, keuntungan yang diperoleh masih negatif, semakin lama menuju ke arah positif.  Semakin tinggi persentase penjualan dari produk yang diperkenalkan selama lima tahun terakhir, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut menjadi pemimpin

2.    Tahap pertumbuhan (growth)
Pada tahap ini desain produk telah mulai stabil, dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Dimungkinkan perlunya penambahan kapasitas atau peningkatan kapasitas yang sudah adauntuk menampung peningkatan permintaan produk. Tahap pertumbuhan ditandai dengan menaikkan jumlah penjualan dengan laba yang semakin bertambah.

3.    Kedewasaan  (maturity)
Tahap kedewasaan ditandai  dengan penambahan jumlah permintaan  sejalan dengan bertambahnya keuntungan.  Pada tahap ini sudah mulai ada pesaing. Produsen harus lebih efisien dalam hal biaya, sehingga biaya per unit rendah.    Usaha yang dilakukan adalah diferensiasi produk.

4.    Kemunduran (decline)
Pada tahap ini tidak ada lagi tambahan permintaan, bahkan cenderung berkurang dan beralih ke produk lain yang mempunyai fungsi lebih baik, baik dalam hal penampilan,  atau harga yang lebih menarik.    Keuntungan yang diperoleh sudah semakin berkurang.  Jika produk pada tahap ini tidak mempunyai keunikan bagi reputasi perusahaan atau lini produknya, atau dapat dijual dengan harga tinggi, maka produksii harus dihentikan.

Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan.  Hal ini sesuai dengan prinsip Pareto, yakni fokus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan bukan pada permasalahan yang banyak tetapi merupakan permasalahan kecil. Analisis produk berdasarkan nilai (product-by-value-analysis) mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi nilai uang terhadap perusahaan dan juga kontribusi nilai uang secara tahunan. Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. 

Jika produk dikatakan tidak lagi dapat dikembangkan, maka dapat dikatakan produk tersebut telah mati.  Manajer operasi harus pandai memilih jenis produk, mendefinisikan produk, dan mendesain produk secara terus-menerus, sehingga selalu dapat menemukan dan mengembangkan produk baru.

Salah satu teknik untuk menghasilkan produk baru adalah brainstorming.  Pada teknik ini, kelompok orang yang berbeda saling berbagi ide pada suatu topic khusus. Tujuannya adalah untuk membangkitkan diskusi terbuka yang menghasilkan ide kreatif mengenai produk yang mungkin dan perbaikan produk.  Berikut ini adalah manfaat yang dapat diperoleh jika manajemen melakukan brainstorming:
1.    Memahami pelanggan
Pelanggan merupakan permasalahan mendasar dalam pengembangan produk baru.  Banyak produk yang muncul di pasaran yang idenya berasal dari pelanggan, dan bukan dari produsen.  Bbeerapa produk cenderung dikembangkan oleh individu, organisasi atau perusahaan yang peka terhadap trend pasar dan mempunyai peluang untuk memenuhi kebutuhan di luar pasar biasa. 

2.    Perubahan ekonomi
Perubahan ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran jangka penjang, tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek.  Pada kondisi ekonomi yang mebaik, banyak pelanggan memenuhi kebutuhan untuk investasi jangka panjang, sedangkan pada kondisi ekonomi memburuk, banyak pelanggan mengurangi tingkat konsumsinya, sehingga berimbas pada jumlah permintaan terhadap produk tertentu akan menurun.

3.    Perubahan sosiologis dan demografis
Perubahan ini muncul karena beberapa hal, diantaranya adalah trend memiliki keluarga kecil, sehingga mengubah preferensi pada ukuran rumah, apartemen, dan mobil.

4.    Perubahan teknologi
Perubahan teknologi membuat segalanya menjadi mungkin untuk dilakukan, misalnya melakukan transaksi dengan pihak asing melalui e-commerce, penggunaan mesin-mesin digital untuk berproduksi.

5.    Perubahan politik
Kondisi suatu Negara dapat perpengaruh pada munculnya peraturan baru. Peraturan ini biasanya dapat menghasilkan perjanjian perdagangan yang baru, tariff baru, dan juga persyaratan kontrak dengan pemerintah.

6.    Perubahan lain
Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, strandar professional, pemasok, dan distributor.

Faktor-faktor tersebut di atas harus disadari sepenuhnya oleh manajer operasi, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan dalam peluang produk, produk yang sudah ada, volume produk, dan bauran produk.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment