Friday, January 18, 2013

Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar

By
Perilaku atau sikap mandiri dari seseorang tidak terbentuk secara mendadak, akan tetapi melalui proses sejak masa kanak-kanak. Dalam perilaku mandiri antara individu satu dengan individu yang lain berbeda, hal ini karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap mandiri individu tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor dari dalam individu dan faktor dari luar individu.

Menurut Bimo Walgito (1997: 46) faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah:
1. Faktor Eksogen
Adalah faktor yang berasal dari luar seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor yang berasal dari keluarga misalnya keadaan orang tua, banyak anak dalam keluarga,  keadaan sosial ekonomi dan sebagainya. Faktor yang berasal dari sekolah misalnya, pendidikan serta bimbingan yang diperoleh dari sekolah, sedangkan faktor dari masyarakat yaitu kondisi dan sikap masyarakat yang kurang memperhatikan masalah pendidikan.

2. Faktor Endogen
Adalah faktor yang berasal dari siswa sendiri, yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis mencakup kondisi fisik siswa, sehat atau kurang sehat, sedangkan faktor psikologis yaitu bakat, minat, sikap mandiri, motivasi, kecerdasan dan lain-lain.

Dalam pendidikan, maka cara belajar secara aktif perlu ditempuh untuk mendidik anak berpikir secara mandiri. Kualitas kemandirian adalah ciri yang paling diperlukan manusia dimasa depan. Seperti dijelaskan Herman Holstein (1986: 9) sebagai berikut:
Pada situasi belajar mandiri, pengajar berusaha untuk mengembangkan  belajar sendiri melalui bekerja sendiri dan menemukan sendiri. Sikap pengajar dalam pembelajaran yang membuka kesempatan bagi pelajar untuk mendapatkan gerak atau ruang kerja seluas-luasnya dalam cara serta waktu kerjanya, ditandai dengan tidak menonjolkan peranan mengajar dalam kelas. Pengajar sedapat-dapatnya menarik diri guna memberikan kerja kepada para pelajarnya.
Berdasarkan pendapat diatas, maka belajar mandiri merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk melakukan kegiatan belajar secara mandiri atas dasar motivasinya sendiri untuk menguasai dan menyiapkan suatu materi dan atau kompetensi tertentu sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Sehingga dalam kemandirian belajar, siswa harus aktif dan tidak tergantung pada pengajar. Bila dilihat dari aspek kognitif maka dengan belajar mandiri akan diperoleh pemahaman konsep pengetahuan yang tahan lama sehingga akan berpengaruh pada pencapaian akademik siswa yang baik. Hal tersebut dikarenakan siswa terbiasa manyelesaikan tugas yang diberikan dengan usahanya sendiri dan menggali sumber-sumber belajar yang ada.

Dengan belajar mandiri siswa dituntut aktif baik sebelum proses belajar mengajar berlangsung maupun setelah proses belajar belajar. Siswa yang belajar mandiri akan mempersiapkan materi yang diajarkan. Setelah proses belajar mengajar berakhir, siswa akan mengulang kembali materi yang telah disampaikan sebelumnya, baik dengan membaca ataupun berdiskusi dengan teman. Dengan demikian siswa yang menerapkan belajar mandiri akan mempunyai prestasi lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang tidak menerapkan prinsip belajar mandiri.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment