Friday, January 11, 2013

Inti Teori Belajar Behavioristik, Kognitif, Konstruktivistik, Gestalt dan Sibernetik

By
Behaviorism is described as a developmental theory that measures observable behaviors produced by a learner’s response to stimuli” (https://www.msu.edu). Dalam teori ini seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.

Hakekat belajar menurut teori ini dijelaskan sebagai suatu aktifitas belajar yang berkaitan dengan penataan infomasi, reorganisasi, perseptual, dan proses internal. Menurut teori kognitif belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diikut. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang.

Pembentukan pengetahuan menurut konstruktivistik memandang subyek aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan lingkungan. Teori ini menekankan pada pembangunan pengetahuan dalam pikiran siswa sendiri. Menurut teori ini belajar adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekoyong-koyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil atau diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

Inti dari teori belajar Gestalt adalah “view that thinking proceeds from the whole to the parts, treating a problem as a whole, and permitting the whole to command or dominate over the parts” (http://www.lifecircles-inc.com). Menurut teori Gestalt objek atau peristiwa tertentu dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan. Menurut teori ini belajar adalah proses mengembangkan insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian dalam suatu situasi permasalahan dan menganggap bahwa insight adalah inti dari pembentukan tingkah laku.

Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Proses memang penting dalam teori sibernetik. Namun, yang lebih penting lagi adalah “sistem informasi” yang diproses itu. Informasi inilah yang akan menentukan proses. Asumsi lain dari teori sibernetik ini adalah bahwa tidak ada satu proses belajar yang ideal untuk segala situasi, yang cocok untuk semua siswa. Maka, sebuah informasi mungkin akan dipelajari seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi yang sama itu mungkin akan dipelajari siswa yang lain melalui proses belajar yang lain.

Contoh Implikasi Teori Belajar Behavioristik dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi
Guru menggunakan teori behavioristik untuk mendorong perilaku siswa yang diinginkan dan mencegah perilaku siswa yang tidak diinginkan. Adapun implikasi dalam pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Langkah-langkah yang digunakan guru dalam mengembangkan kurikulum Mata Pelajaran Ekonomi mengacu pada inti dari teori behavioristik.
Contoh:
Salah satu langkah yang digunakan guru dalam mengembangkan kurikulum Mata Pelajaran Ekonomi adalah menyediakan banyak kesempatan untuk latihan sehingga dapat memperkuat ikatan stimulus-respon. Langkah ini mengacu pada teori behavioristik.

2. Tujuan belajar Mata Pelajaran Ekonomi dikembangkan oleh guru berdasarkan perubahan tingkah laku peserta didik.
Contoh:
Salah satu tujuan Pelajaran Ekonomi di tingkat SMA adalah “Siswa dapat mendeskripsikan pengertian uang tanpa membuka buku“. Dalam tujuan tersebut jelas mengacu pada perubahan perilaku peserta didik dan ini termasuk inti dari teori behavioristik.

3. Assessment (Penilaian)
Dalam melakukan penilaian pada Mata Pelajaran Ekonomi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan sebelumnya, sehingga jelas penilaian ini termasuk dalam salah satu implikasi dari teori behavioristik.

4. Manajemen tingkah laku
Dalam pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi terkadang guru memberikan reward kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan darinya.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment