Wednesday, February 13, 2013

Kreativitas Siswa

By
Kita sering  mendengar perkataan kreativitas dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak semua orang memahami arti perkataan kreativitas tersebut. Menurut pendapat Utami Munandar (2009: 12):
Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada , dengan demikian baik perubah di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Implikasinya ialah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Siedel yang dikutip oleh Utami Munandar (2009) bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghubungkan dan mengkaitkan, kadang–kadang dengan cara yang ganjil namun mengesankan dan merupakan dasar pendayagunaan kreatif dan daya rohani manusia dalam bidang atau lapangan manapun. Kreativitas merupakan proses mental yang komplek dari berbagai jenis ketrampilan manusia yang dapat menghasilkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinil, dan sama sekali baru.

Berbagai pendapat di atas menunjukkan bahwa dalam kreativitas terdapat unsur–unsur: (1) interaksi antara individu dengan lingkungan, (2) pengungkapan yang unik, (3) menghubungkan ide, (4) membuat kombinasi– kombinasi baru, dengan demikian jelas bahwa kemampuan tersebut di atas tidak dimiliki oleh semua orang melainkan hanya orang-orang tertentu yang dikatakan sebagai orang kreatif.

Kreativitas merupakan suatu proses, aktivitas dan bukan hasil, tetapi sesuatu kegiatan yang mendatangkan hasil. Hasil tersebut sifatnya baru, berguna dan dapat dimengerti. Kreativitas mempunyai hubungan yang erat dengan kepribadian seseorang. Pengembangan kemampuan kreatif akan berpengaruh pada sikap mental atau kepribadian sesorang.

Siswa yang kreatif akan memiliki kepribadian yang lebih integratif, mandiri, luwes, dan percaya diri. Menurut Moor yang dikutip oleh Utami Munandar (2009) menjelaskan empat ciri utama kreativitas berpikir sebagai berikut:
  1. Sensitifitas terhadap masalah (problem sensitivity), menunjukkan pada kemampuan untuk melihat masalah secara tajam. Siswa yang kreatif memiliki kekuatan yang tajam melihat problem, situasi dan tantangan yang tidak diperlihatkan oleh orang lain.
  2. Kelancaran ide (idea fluency) menunjukkan pada kemampuan untuk menciptakan ide-ide sebagai alternatif pemecahan masalah. Siswa yang kreatif memiliki kemampuan untuk mengajukan ide-ide atau alternatif pemecahan masalah.
  3. Kelenturan berfikir (idea flexibility) menunjukkan pada kemampuan siswa memindahkan ide (pikiran), meninggalkan satu kerangka berfikir yang lain untuk mengganti pendekatan yang satu dengan yang lain. 
  4. Keaslian berfikir (idea originality) menunjuk pada kemampuan siswa untuk menciptakan ide-ide asli dari dirinya. Siswa yang kreatif memiliki kemampuan menciptakan ide-ide atau pikiran dalam bentuk baru, imajinatif, orisinil dan berbeda dengan cara-cara pemecahan yang lama.
Menurut Utami Munandar (2009: 17) ciri–ciri pribadi yang kreatif dari para pakar psikologi adalah sebagai berikut:
  1. Imajinatif 
  2. Mempunyai prakarsa 
  3. Mempunyai minat luas 
  4. Mandiri dalam berfikir 
  5. Mempunyai rasa ingin tahu 
  6. Senang berpetualang 
  7. Penuh energi 
  8. Percaya diri 
  9. Bersedia mengambil resiko 
  10. Berani dalam pendirian dan keyakinan.
Ada perbedaan dalam cara pengungkapan pendapat para ahli tersebut diatas, namun pada prinsipnya tidak jauh berbeda. Beberapa pendapat tersebut pada prinsipnya ciri-ciri perilaku yang ditemukan pada orang-orang yang memberikan sumbangan kreatif yang menonjol adalah berani dalam pendirian/keyakinan, ingin tahu, mandiri dalam berfikir dan mempertimbangkan, bersibuk diri terus menerus dengan kerjanya intuitif, ulet, tidak bersedia menerima pendapat dari otoritas begitu saja. Perilaku kreatif tersebut diatas sangat diinginkan oleh pendidik terhadap para siswa dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi/hasil belajar.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment