Saturday, January 12, 2013

Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

By
Problem Based Instruction (PBI) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) telah dikenal sejak zaman John Dewey. Menurut Dewey (dalam Sudjana 2001: 19) pembelajaran berbasis masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari  pemecahannya dengan baik. Jadi, dalam PBI mendominasi pembelajaran student centered daripada teacher centered.

Ada banyak definisi tentang Problem Based Instruction, seperti yang dikemukakan oleh Arends, Ibrahim dan Nur, dan Duch J.B. Arends (Trianto, 2007: 68) mendefinisikan PBI sebagai berikut:
Problem Based Instruction merupakan suatu model pembelajaran dimana  siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan  kemandirian  dan kepercayaan diri.
Ibrahim dan Nur (2005: 3) menyatakan bahwa Problem Based Instruction merupakan  pembelajaran yang  menyajikan  siswa  situasi  masalah  yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan.

Problem Based Instruction merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang siswa untuk belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud (Duch J.B, 1995)

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa PBI merupakamodepembelajaran yang  menggunakan  masalah  dunia  nyata sebagai suatu konteks  pembelajaran bagi siswa melalui proses berfikir dan keterampilan pemecahan  masalah  dalam  rangka  memperoleh  pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pembelajaran. Dengan demikian PBI dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan  berbagai keterampilan dan kecakapan sains tingkat  tinggi, serta meningkatkan pencapaian hasil belajar.

Problem  Based  Instruction  merupakan model pembelajaran yang menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL) yaitu suatu model pembelajaran  yang  menghadapkan siswa pada  masalah  dalam kehidupan sehari-hari untuk belajar, yang memulai proses pembelajaran dengan mengemukakan masalah. Ada beberapa definisi  tentang PBL, seperti yang dikemukakan oleh Finkle dan Torp, Jones Rasmussen berikut ini:

Finkle dan Torp (Suprapti, 2009) mengemukakan bahwa:
Problem-Based Learning (PBL) is a curriculum development and instructional system that simultaneously develps both problem solving strategies and disciplinary knowlwdge bases and skill by placing student in the active role of problem solvers confronted with an ill-structured problem that mirrors real-world problems.
Menurut Finkle dan Torp bahwa PBL adalah sebuah model pembelajaran yang mengembangkan stategi pemecahan masalah berbasis pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan siswa pada masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Jones Rasmussen (Kanreguru, 2009) mengemukakan bahwa :
Problem-Based Learning (PBL) is an instructional approach where students are confronted with simulated, real-world problems, and is frequently advanced as a powerful and engaging learning strategy that leads to sustained and transferable learning.
Berdasarkan pendapat Jones Rasmussen bahwa PBL dalah sebuah pendekatan dimana siswa dihadapkan pada masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang dikonfrontasikan melalui simulasi simulasi. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa PBL merupakan suatu model pembelajarayanmenghadapkan siswa kepada permasalahan yang nyata. Ciri utama dari PBL adalah disuguhkannya masalah yang  real dasiswa diorganisasikake dalakelompok. Dari masalah yang disuguhkan di awal pembelajaran diharapkan siswa dapat menemukan inti permasalahan dan berfikir bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut dengan atau tanpa bimbingan dari guru.
Facebook Twitter Google+

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment